PRICELESS-STORIES – Studio Ghibli, yang terkenal dengan kecemerlangan visual dan kedalaman ceritanya, telah menciptakan karya yang tak terhitung jumlahnya yang telah mengukir jejak dalam dunia animasi. Salah satu film yang mungkin tidak sepopuler “Spirited Away” atau “My Neighbor Totoro” tetapi tidak kalah memikat adalah “When Marnie Was There” (Omoide no Mānī), sebuah kisah yang menggabungkan element misteri dan persahabatan dengan cara yang unik dan menyentuh.

Sinopsis:
“When Marnie Was There” adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Joan G. Robinson. Film ini mengisahkan tentang Anna Sasaki, seorang gadis muda yang introvert dan tidak percaya diri, yang dikirim untuk tinggal bersama kerabatnya di Hokkaido karena alasan kesehatan. Di sana, ia bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Marnie, yang tinggal di sebuah rumah tua yang tampak kosong dan terlantar, yang dikenal sebagai Rumah Marsh. Persahabatan yang berkembang antara Anna dan Marnie membawa Anna pada serangkaian petualangan yang tidak hanya mengungkap rahasia masa lalu Marnie tetapi juga membantu Anna menemukan dirinya sendiri.

Aspek Visual dan Artistik:
Secara visual, “When Marnie Was There” menunjukkan keahlian Studio Ghibli dalam menciptakan dunia yang indah dan penuh detail. Penggambaran alam yang kaya, dari pemandangan pedesaan Hokkaido hingga detail arsitektur Rumah Marsh, semuanya disajikan dengan indah dan memanjakan mata. Penggunaan warna dan cahaya menciptakan suasana yang berubah-ubah, mencerminkan emosi dan perkembangan karakter dalam cerita.

Karakter dan Pengembangan:
Karakter Anna digambarkan dengan nuansa yang kompleks. Isolasi dan kesendiriannya tidak hanya sebagai ciri karakter tetapi juga sebagai pintu masuk bagi penonton untuk merenungkan tentang perasaan alienasi dan pencarian identitas. Marnie, di sisi lain, dengan kepribadiannya yang ceria dan misterius, menjadi kontras yang sempurna bagi Anna. Hubungan yang terjalin di antara mereka adalah jantung dari cerita, mengajarkan tentang pentingnya empati, persahabatan, dan penerimaan diri.

Tema dan Pesan:
Film ini menyentuh tema-tema seperti keluarga, persahabatan, dan perjalanan pribadi untuk menghadapi trauma masa lalu. Melalui interaksi Anna dengan Marnie dan pengungkapan rahasia yang terpendam, film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya menghadapi ketakutan kita dan pentingnya memiliki seseorang yang mengerti dan menerima kita apa adanya.

Kesimpulan:
“When Marnie Was There” adalah sebuah film yang mungkin tidak sefenomenal beberapa karya Studio Ghibli lainnya, namun tetap memiliki kekuatan naratif yang mendalam. Film ini berhasil menyampaikan kisah yang menyentuh dengan keindahan visual yang mempesona, menawarkan sebuah pengalaman yang akan bertahan lama dalam ingatan penonton. Bagi pecinta anime atau siapa saja yang mencari kisah dengan kedalaman emosional yang besar, “When Marnie Was There” adalah karya yang tidak boleh dilewatkan.